Botolbotol Minuman Banyak Pilihan Borongan Aja - Bandung Kota. North Gorontalo Barang Antik. botol-botol minuman banyak pilihan borongan aja ⭕ Nomor telepon 08329414210 North Gorontalo, Gorontalo Beberapakarya sastra saduran yang bersumber dari karya sastra kuno Jawa, antara lain: • Hikayat Sri Rama, • Hikayat Perang Pandawa Jaya, dan • Hikayat Pandawa Lima. d) Salah satu jenis sastra yang berkembang pesat pada masa awal pernyiaran agama Islam di Indonesia adalah jenis sastra yang disebut suluk. Istilah suluk berasal dari bahasa Sebagaibalasan untuk komitmen dalam deklarasi itu, komunitas Yahudi akan berusaha meyakinkan Amerika Serikat untuk ikut dalam Perang Dunia I. Itu bukanlah alasan satu-satunya, karena sudah lama di Inggris telah ada dukungan bagi gagasan mengenai ‘tanah air’ Yahudi, dan waktunya tergantung pada kemungkinannya. Fast Money. - Peninggalan dari zaman kerajaan Hindu-Buddha banyak yang dapat dinikmati hingga saat ini. Peninggalan yang kemudian menjadi sumber sejarah tersebut dapat berupa bangunan, seni rupa, seni pertunjukan, ataupun karya sastra. Dalam bidang sastra sendiri, terdapat karya-karya tertulis berupa kitab dan kakawin puisi Jawa Kuno yang dikarang oleh para begitu, tidak semua kerajaan bercorak Hindu-Buddha di Indonesia mempunyai peninggalan berupa kitab. Berikut ini daftar kitab peninggalan dari masa Hindu-Buddha di Indonesia. Nama kitab Pengarang Nama kerajaan Kitab Negarakertagama Mpu Prapanca Kerajaan Majapahit Kitab Sutasoma Mpu Tantular Kerajaan Majapahit Kitab Pararaton Tidak diketahui Kerajaan Majapahit Kitab Arjunawijaya Mpu Tantular Kerajaan Majapahit Kitab Tantu Panggelaran Tidak diketahui Kerajaan Majapahit Kitab Panjiwijayakrama Tidak diketahui Kerajaan Majapahit Kitab Usana Jawa Tidak diketahui Kerajaan Majapahit Kitab Ranggalawe Tidak diketahui Kerajaan Majapahit Kitab Sorandakan Tidak diketahui Kerajaan Majapahit Kitab Sundayana Tidak diketahui Kerajaan Majapahit Kitab Bharatayudha Mpu Sedah dan Mpu Panuluh Kerajaan Kediri Kitab Kresnayana Mpu Triguna Kerajaan Kediri Kitab Smaradahana Mpu Darmaja Kerajaan Kediri Kitab Lubdhaka Mpu Tanakung Kerajaan Kediri Kitab Sumanasantaka Mpu Monaguna Kerajaan Kediri Kitab Hariwangsa Mpu Panuluh Kerajaan Kediri Kitab Gatotkacasraya Mpu Panuluh Kerajaan Kediri Kitab Writasanjaya Mpu Tanakung Kerajaan Kediri Kitab Arjunawiwaha Mpu Kanwa Kerajaan Kahuripan Kitab Sang Hyang Kamahayanikan Mantranaya Tidak diketahui Kerajaan Mataram Kuno Ramayana Kakawin Tidak diketahui Kerajaan Mataram Kuno Baca juga Kitab Negarakertagama Sejarah, Isi, dan Maknanya Kitab peninggalan Hindu-Buddha yang terkenal 1. Kitab Negarakertagama Kitab kakawin karangan Mpu Prapanca yang menceritakan kehidupan Kerajaan Singasari adalah Negarakertagama. Meskipun disebut sebagai peninggalan Kerajaan Majapahit yang paling penting dan terkenal, kitab ini juga menguraikan tentang Kerajaan Singasari, yang merupakan pendahulunya. Kitab Negarakertagama ditulis saat Kerajaan Majapahit diperintah oleh Prabu Hayam Wuruk. Isinya menguraikan kisah keagungan Prabu Hayam Wuruk dan puncak kejayaan Kerajaan Majapahit. Selain itu, kitab ini juga menceritakan banyak hal tentang Kerajaan Majapahit. Mulai dari asal-usul, hubungan keluarga raja, para pembesar negara, jalannya pemerintahan, serta kondisi sosial, politik, keagamaan, dan kebudayaan. 2. Kitab Sutasoma Peninggalan Hindu-Budha di bidang sastra yang memuat istilah Bhineka Tunggal Ika adalah Kitab Sutasoma merupakan peninggalan sejarah dalam bentuk karya sastra dikarang oleh Mpu Tantular pada abad ke-14, lebih tepatnya ketika Majapahit diperintah oleh Prabu Hayam Wuruk. Selain memuat istilah Bhineka Tunggal Ika yang menjadi semboyan NKRI, kitab ini juga menceritakan tentang kerukunan hidup beragama di Kerajaan Majapahit, khususnya antara Hindu dan Buddha. Baca juga Kitab Sutasoma Pengarang, Isi, dan Bhinneka Tunggal Ika 3. Kitab Pararaton Kitab Pararaton termasuk salah satu karya sastra peninggalan Kerajaan Majapahit yang terkenal. Para sejarawan menduga kitab yang tidak diketahui pengarangnya ini ditulis pada sekitar 1481-1600 M. Isi Kitab Pararaton dapat dibagi ke dalam dua bagian, di mana pada bagian pertama menceritakan tentang riwayat Ken Arok, pendiri Kerajaan Singasari, dan para raja penerusnya. Sementara bagian kedua mengisahkan tentang kehidupan Kerajaan Majapahit. Mulai dari riwayat pendirinya, Raden Wijaya, hingga daftar raja-raja yang berkuasa dan pemberontakan yang berlangsung pada awal berdirinya kerajaan. 4. Kitab Bharatayudha Masa pemerintahan Kerajaan Kediri kerap disebut sebagai zaman keemasan Jawa Kuno, karena menghasilkan karya-karya sastra berbentuk kakawin yang berkualitas tinggi. Salah satu karya sastra yang dimaksud adalah Kitab Bharatayuddha, yang ditulis oleh Mpu Sedah dan Mpu Panuluh pada zaman kekuasaan Raja Jayabaya 1135-1159 M. Cerita Kitab Bharatayudha merupakan penggalan dari Kitab Mahabharata, yang mengisahkan tentang perang 18 hari antara Pandawa dan Kurawa di Padang Kuruksetra yang dikenal sebagai Perang Bharatayuddha. Referensi Isnaini, Danik. 2019. Kerajaan Hindu-Buddha di Jawa. Singkawang Maraga Borneo Tarigas. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel. Uploaded byDiah CapazLorr 0% found this document useful 0 votes146 views5 pagesDescriptionPANDAWA LIMAOriginal TitlePANDAWA LIMACopyright© © All Rights ReservedShare this documentDid you find this document useful?Is this content inappropriate?Report this Document0% found this document useful 0 votes146 views5 pagesPandawa LimaOriginal TitlePANDAWA LIMAUploaded byDiah CapazLorr DescriptionPANDAWA LIMAFull descriptionJump to Page You are on page 1of 5Search inside document You're Reading a Free Preview Page 4 is not shown in this preview. Buy the Full Version Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime. Badung - Pantai Pandawa di Bali punya keunikan. Di sinilah, berjejer patung 5 ksatria Pandawa yang seolah menjaga pantainya. Yuk lihat!Dalam kisah Mahabharata, legenda umat Hindu diceritakan perjuangan 5 ksatria Pandawa bertarung melawan Korawa demi memperebutkan kerajaan Hastinapura. Tokoh-tokoh ksatria Pandawa itu adalah Arjuna, Bima, Yudistira, Nakula dan yang penasaran, bagaimana sosok 5 kstaria Pandawa tersebut, datangi saja Pantai Pandawa di Bali. Pantai ini berlokasi di Desa Kutuh, Kecamatan Kutu Selatan, Kabupaten Bandung. Di tebing dekat pantainya, ada patung 5 kstaria Pandawa yang berwarna putih dan tingginya lebih dari 3 meter. Patungnya berada di dinding tebing yang dikeruk hingga membuat lubang besar. Afif/detikTravelMenurut masyarakat setempat, patung-patung itu dibuat untuk seolah menjaga pantainya. Sekaligus juga menjadi keunikan dan daya tarik untuk turis, sebab mungkin inilah satu-satunya pantai di Pulau Dewata yang memiliki jejeran patung-patung raksasa di pinggir lokasi yang paling atas, ada patung Dewi Kunti yang merupakan ibu dari kelima para ksatria Pandawa. Setelah itu secara berurutan dengan jarak sekitar 5 meter tiap patung, berdiri patung Dharma Wangsa atau dikenal Yudistira, Bima, Arjuna, Nakula dan terakhir Sahadewa. Tiap patung pun menghadap ke Pantai Pandawa.Afif/detikTravel5 Patung ksatria Pandawa tersebut, adalah sumbangsih dari berbagai perusahaan dan dari per orangan, seperti dari PT Bali Raga Wisata, Gavura Vista, Cicip S Sutardjo yang merupakan mantan Menteri Perikanan dan Kelautan RI dan harus diingat, wisatawan dilarang naik mendekati patung dan membuat suasana gaduh di sekitar patung. Tiket masuk ke dalam Pantai Pandawa hanya Rp 2 ribu saja. Deretan warung makan dan fasilitas wisata lainnya di sana sudah cukup memadai.Afif/detikTravelSelain patung-patung ksatria Pandawa, Pantai Pandawa sejatinya cantik jelita. Garis pantainya membentang panjang, berpasir putih dan perairan biru jernih ada di depan pinggiran Pantai Pandawa berjejer bangku-bangku panjang. Asyiknya, bangku-bangku di sana dilengkapi dengan payung untuk melindungi dari sinar matahari. Apalagi harga sewanya hanya Rp 50 ribu untuk dua bangku dan bisa dipakai sepuasnya. Mau melihat Pantai Pandawa dari udara? Untuk hari ini, Sabtu 14/5/2016, drone yang diterbangkan dari bagian Barat sedang mengudara di atas Bali. Cukup dengan masuk ke situs Ekspedisi Langit Nusantara, traveler bisa melihat indahnya lanskap Bali serta deretan pantai termasuk Pantai Pandawa.Afif/detikTravel aff/aff

patung pandawa lima dikategorikan sebagai karya